Selasa, 30 Desember 2014

Karya Terbaik Persembahan Terakhir


Tais, 30 Desember 2014. Pertemuan dengan Tim Cerdas hari ini yang terdiri dari FK Seluma Timur dan Ulu Talo, UPK dan BKAD Air Priukan dan Ulu Talo, untuk memantapkan kembali AD ART BKAD, SOP Perguliran dan SOP kelembagaan lainnya, saya awali dengan sebuah cerita:

Ada sebuah perusahaan kontraktor, dia memiliki tukang yang handal dan telah lama berkerja di perusahaanya, tapi akan memasuki masa pensiun. Sang Direktur memanggil kedua tukang tersebut.
"Bapak tukang yang baik, bapak telah banyak berjasa, sebelum bapak pensiun saya punya permintaan, tolong saya buatkan rumah yang terbaik yang bapak bisa bangun, berapapun biayanya saya akan penuhi" demikian kata pak Direktur.
 

Tukang yang pertama berfikiran bahwa tugasnya toh akan berakhir, dia membangun rumah dengan biasa saja. Yang dia pikirkan akan segera selesai dan kembali ke keluarganya, selanjutnya melakukan usaha lain yang dapat di kerjakan di usia tua.
sedangkan tukang yang kedua, dia mencurahkan pemikirannya, dia merasa inilah karya terakhirnya. dia ingin membangun rumah yang sebaik-baiknya, yang belum pernah dibangun sebelumnya.
 

Setelah sampai waktu yang ditentukan selesai kedua tukang tersebut menyerahkan kunci rumah tersebut kepada direktur, dan minta untuk diperiksa hasil karyanya. Sang direktur puas terhadap hasil karya keduanya.
 

Sang Direktur berkata" Saya bangga terhadap kalian berdua, telah banyak jasa yang diberikan kepada perusahaan. Saya tidak dapat meberikan apa-apa untuk membalas jasa kalian. Sebagai ungkapan rasa terima kasih saya, saya berikan rumah yang telah ada bangun sebagi hadiah dari saya." Kunci dikembalikan kembali kepada masing-masing tukang, bersalaman dan berpelukan.
 

Kedua tukang menangis, tukang pertama menyesal, mengapa tidak aku buat yang terbaik, tukang kedua terharu, bahagia.

Salam Pemberdayaan dari saya. Mohon maaf atas kesalahan dan kehilafan. Terima kasih.

Sabtu, 20 Desember 2014

Pelatihan Pengurus Kelompok SPP: NPL Nol Lanjutkan



News, Kecamatan Semindang Alas (20/12/2014), Pelatihan kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dilaksanakan di Kantor UPK Kecamatan Semindang Alas pada tanggal 19 – 20 Desember 2014. Sebanyak 50 kelompok mengikuti pelatihan. Pelatihan dibuka oleh PJOK Kecamatan Semidang Alas, Sukardi. “Kelompok SPP di Kecamatan Semindang Alas sampai dengan saat ini memiliki prestasi yang baik, lancar, tidak ada yang menunggak. Apakah ibu-ibu SPP ini akan melanjutkan prestasi ini?” tanya PJOK pada pembukaan kelompok. “Kami lanjutkan..!” jawab ibu-ibu peserta pelatihan. Ditegaskan kembali oleh PJOK dengan meminta dipertahankan terus hingga menjadi prestasi di tingkat provinsi dan tingkat nasional, sebagai kecamatan yang pengelolaan SPP yang terbaik.

Menurut Ketua UPK, Rekson, ST tujuan dari pelatihan adalah untuk meningkatkan kemampuan pengurus kelompok dalam mengelola kelembagaan dan administrasi kelompok Simpan Pinjam Perempuan, sehingga kelompok semakin mandiri. Pelatihan pengurus kelompok SPP ini terdiri dari 2 angkatan. Angkatan pertama 25 kelompok dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2014 terdiri dari Desa Bandar Agung, Pajar Bulan, Petai Kayu, Nanti Agung, Padang Serunai, Gunung mesir dan Telatan.angkatan ke dua terdiri dari 25 kelompok dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2014 yang terdiri dari desa Muara Jauh, Rantau Panjang, Muara Dua, Rampalan, Rena Gajah Mati 1, Rena Gajah Mati 2, Kemang Manis, Kayu Elang, Gunung Migang, Cugung Langu dan Merkarsari Mukti. Jumlah kelompok terbanyak di Desa Pajar Bulan sebanyak 11 kelompok.

Sebagai Nara Sumber pelatihan ini adalah Fasilitator Perguliran dan Pengembangan Usaha (FPPU) Kabupaten Seluma Anton Sutrisno, SP. MSi. “Program PNPM punya cita-cita yang mulia, yaitu untuk mengentaskan kemiskinan, untuk memutus rantai kemiskinan dapat dilakukan dengan cara menyekolahkan anak kita setinggi-tingginya. Melalui usaha Simpan Pinjam SPP ini bersama-sama kita wujudkan cita-cita itu.” tegas Anton di hadapan ibu-ibu peserta pelatihan selaku FPPU.

Materi yang dibahas dalam pelatihan ini adalah penyusunan AD / ART Kelompok, Adminitrasi kelompok, administrasi keuangan kelompok, seperti buku kas kelompok dan pengisian kartu kredit kelompok. Materi ini disampaikan oleh pengurus UPK secara bersama bertiga memberikan bimbingan praktek pengisian pembukuan. Pada kesempatan ini Fasilitator Kecamatan Bruma Lautayu, SE. memberikan materi tentang rencana usaha kelompok. Bahwa kelompok harus diharapkan punya double pendapatan, yaitu berasal dari kegiatan usaha pribadi rumah tangga dan usaha kelompok.

Tindak lanjut dari pelatihan ini adalah pertemuan rutin dikelompok sebagai sarana pembinaan UPK kepada kelompok Simpan Pinjam Perempuan. Diharapkan pada tahun yang akan datang dapat terbentuk kelompok yang mandiri dan maju. Bangga membangun Desa. (Bruma Lautayu, SE dan Nugroho Purwantoro, Amd).

Jumat, 19 Desember 2014

BMC (Bisnis Model Canvas)

Menyusun Binsnis Plan terkadang menyulitkan, apalagi bari orang awam. Ada sebuah metode dalam penyusunan BP yaitu dengan BMC (Bisnis Model Canvas) yang sangat mudah dipahami, implementasinya tidak rumit begitu juga pada saat evaluasi. Sehingga proses perjalanan bisnis mudah dievaluasi di semua anggota tim. Bermaanfaat sekali buat teman2 yang mendampingi kelompok usaha, untuk usaha baru maupun pengembangan usaha. Contoh BMC dapat di download pada tautan berikut ini:





Semoga bermanfaat, bagi pengembangan usaha anda semua. Terima kasih. Salam pemberdayaan.

Kamis, 18 Desember 2014

Sistim Akuntansi Satu Lembar (SABAR)

Akuntansi sering dianggap sesuatu yang sulit. Apalagi ketika ada perubahan aplikasi atau konsep. Bagi yang terbiasa Single Entri menjadi double entry adalah hal yang sangat menakutkan. Seolah akuntasi sama rumitnya dengan Fisika Quantum. Bagi teman2 yang membina unit usaha kecil yang tanpa memiliki dasar pendidikan Sistim Akuntasi Satu Lembar (SABAR) dapat menjadi sarana untuk membuat pembukuan sekaligus berlatih memahami akuntansi dengan baik. Simple dan powerful itu yang anda akan dapatkan. Silahkan di unduh di link berikut:


http://www.4shared.com/file/-CA4-nqrce/Sabar.html



Terima kasih semoga dapat bermanfaat.


Simulasi Program Akuntansi untuk LKM

Adanya permintaan beberapa teman FPPU, FK tentang pembukuan / software akuntansi dalam rangka pembinaan LKM ataupun koperasi, maka saya coba publikasikan software tersebut. Silahkan di download pada link berikut ini.

http://www.4shared.com/zip/FwsMb3lIba/Demo_Program_LKM_dan_KSP.html

Semoga dapat bermanfaat.

Jumat, 05 Desember 2014

“Kader Teknik Desa Bukan Kader Teknik Biasa”


 
News, Seluma Selatan, Bertempat di kantor Unit Pengelolaan Kegiatan (UPK) dilaksanakan pelatihan Kader Teknik Desa (KTD) sejak tanggal 24 s/d 26 Nopember 2014. KTD yang telah dilatih diharapkan mampu melakasnakan pengawasan kegiatan pembangunan dan membuat perencanaan pembangunan sederhana.
 Pelatihan KTD ini diikuti oleh utusan 8 desa se kecamatan Seluma Selatan, ada 4 desa yang tidak mengirimkan utusan. .Sumberdana pelaksanaan pelatihan KTD berasal dari dana DOK (Dana Operasonal Kegiatan) PNPM MPd Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 2.460.000. 
 
Peserta antra lain 8 orang dan mewakili dari 8 desa sedangkan 4 desa
Pelaksanaan pelatihan ini ada tiga segmen dalam tiga hari; hari pertama penjelasan materi tentang keteknikan, hari kedua praktek lapangan dengan output yang ingin dicapai antara lain pengawasan pekerjaan dan pembuatan perencanaan pembangunan sederhana dan pada hari ketiga masing-masing kader teknik memperesentasikan hasil dari perencanaaan yang mereka buat.
Pelatihan ini didukung penuh oleh tim Nara sumber yakitu FK,FT,PjOK, dan Fastekab. Kabupaten Seluma
 
 “Saya sangat gembira dan kaget karena ada dua tim Faskab yang berkunjung dan mensuport kegiatan pelatihan pada praktek lapangan yaitu Fastekab Mukhtar ediansyah, ST dan Faskeu Elviana, SE” Menurut Fasilitator Pemberdayaan Kecamatan Seluma Selatan Ando Adam, SPdI.

Acara pelatihan KTD diawali dengan arahan Fastek dan Faskeu tentang cara melaksanakan pekerjaan dengan baik dan benar sehingga tidak pelaksaannya tidak menyimpang dan dapat dipertanggungjawabkan. Kegiatan selanjutnya adalah  praktek lapangan di desa Pasar Seluma. Beberapa dokumen diberikan kepada para Kader Teknis yaitu dokumen SAP, MAP, VAP, lembar Take Of Sheet dan Lembar Sertifikasi serta alat Meteran. Dokumen tersebut akan digunakan untuk mencari data dasar lapangan bahan penyusun perencancan pembuatan RAB dan Desain. Praktek yang dilaksanakan adalah perencanaan pembuatan mini jetty (tambatan perahu).

Masyarakat desa lokasi praktek Desa Pasar Seluma meberikan sambutan yang baik dari para pelaku dilihat dari kehadiran para TPK, Pemerintah Desa dan Masyarakat Sekitar. Menurut bapak sekdes Pasar Seluma mereka sangat gembira kegiatan mereka dapat kunjungan  dari Para peserta Pelatihan Kader Teknik Desa, Tim faskab, dan Tim Kec yang di hadiri juga oleh PjOK seluma selatan setelah ada temu bicara agenda selanjutnya ada dua praktek pengawasan dan perencanaan kemudian bu elviana melakukan auditnya terhadap administrasi TPK.
 
 Seperti kata pepatah satu kali dayung dua tiga pulau terlampaui, praktek lapangan sekaligus supervisi terhadap administrasi TPK yang dilakukan oleh tim faskab. Tehnik supervise ini memberikan contoh yang menjadi pengalaman baru bagi Tim PNPM MPd di Seluma Selatan.
 
Sebagaimana yang di contohkan Fasilitator Keuangan Kabupaten Seluam  Bu Elviana, SE  melakukan supervise sekaligus audit administrasi keuangan TPK telah memberikan informasi adanya selisih pembayaran TPK.  “Temuan ini menjadi masukan bagi kami untuk lebih teliti lagi dalam memvalidasi pembukuan TPK” ujar FK Kecaamtan Seluma Selatan Ando Adam, SPdI..
 
Temuan itu langsung dilakukan cross chek kepada Fastekab Kabupaten Seluma Mukhtar Ediansyah, ST mengenai kualitas bangunan. “Berdasarkan hasil uji fisik kualitas fisik bangunan ini sudah cukup bagus” jelas Fasetekab.
 Pada praktek lapangan ini fastekab memberikan bimbingan lansung kepada KTD mengenai sertifikasi dan melihat kualitas pekerjaan yang mana ini dimulai dari sitem pembangunannya.
 
Perserta pelatihan KTD mempelajari Tehnik desain dan perhitungan dalam penyusunan RAB yang di  fasilitasi oleh  Fasilitator Tehnik (FT) H Juli Richardo, ST. Menurutnya FT pemahaman ini sangat diperlukan untuk menjadi kader teknis yang mandiri, maka setiap perserta harus mampu melakukan perhitungan yang sesuai dengan standar. Untuk lebih mendalam harus praktekan lansung oleh KTD.
Selamat bagi KTD Seluma Selatan dan supaya nanti pembelajaran ini berguna bagi kita semua dan bagi TPK pasar seluma tetap harus menjaga kualitas dan kuantitas yang baik.

Dalam penutup kegiatan, Ando Adam, S.Pd.I “hasil arahan dan bimbingan dari tim FAskab akan kami sosialisasikan untuk mewujudkan pengkaderan yang biak dan berkulitas sehingga memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Selauma Selatan.. “Bangga membangun desa”. (Ando Adam, S.PdI/ H Juli Richardo,ST)

Selasa, 02 Desember 2014

Strategi Pembinaan Kegiatan Dana Bergulir PNPM MPd Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu

Strategi Pembinaan Kegiatan Dana Bergulir

PNPM MPd Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu

 

Oleh : Anton Sutrisno, SP. MSi.

(Faskab PPU Kabupaten Seluma)

 

 

A.   Gambaran Umum

Kabupaten Seluma memiliki luas wilayah 4.128,44 km2 dengan luas daratan 2.400,44 km2, laut 1.728 km2 dan garis pantai 76,4 km2. Secara administratif Kabupaten Seluma berbatasan dengan; sebelah utara dengan Kota Bengkulu dan Bengkulu Tengah, sebelah selatan dengan Kabupaten Bengkulu Selatan, sebelah Barat dengan Samudera Indonesia dan sebelah timur berbatasan dengan Kepahiang dan Provinsi Sumatera Selatan.

Dari sisi pemerintahan, wilayah Seluma dibagi dalam 14 kecamatan; yaitu: Seluma Kota, Ulu Talo, Ilir Talo, Air Periukan, Lubuk Sandi, Talo Kecil, Semidang Alas, Semindang Alas Maras, Talo, Seluma Timur, Seluma Utara, Seluma Selatan, Seluma Barat, dan kecamatan Sukaraja. Dengan 14 kecamatan Kabupaten Seluma terdiri pula dari 203 desa dengan jumlah penduduk di Tahun 2012 berjumlah 178.869 jiwa terdiri dari laki-laki 91.486 jiwa dan perempuan 86.483 jiwa (selumakab.bps.go.id ).

Khusus untuk program Pemberdayaan Masyarakat, Kabupaten Seluma sejak tahun 2007 telah diluncurkan pemerintah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MPd). Pada tahun 2014 semua kecamatan mendapatkan luncuran dana PNPM MPd sebesar Rp.25.850.000.000,- bersumberkan dari dana APBN sebesar Rp.23.500.000.000,- (90%) dan APBD sebesar Rp.2.350.000.000,- (10%) yang dimanfaatkan masyarakat untuk pembangunan infrastruktur dasar perdesaan, sarana pendidikan, kesehatan, peningkatan kapasitas masyarakat dan peningkatan mikro ekonomi masyarakat perdesaan dalam bentuk kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP).

B.   Tujuan

Tujuan penulisan Laporan Awal adalah sebagai berikut:

1.    Menjadi titik awal dalam melaksanaan pembinaan Kegiatan Dana Bergulir PNPM Mandiri Perdesaan di Kabupaten Seluma.

2.    Melakukan Analisa untuk menyusun strategi pembinaan dengan mempertimbangkan jangka waktu yang pendek berdasarkan pada potensi sebagai kekuatan, peluang pengembangan, kelemahan yang diperlukan untuk penguatan kapasitas dan tantangan kedepan yang harus dihadapi.

 

C.   Metode

1.   Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah: Desk Review terhadap data laporan kegiatan KDB pada bulan Oktober 2014.

2.   Metode Pengambilan data

1.    Diskusi terarah dengan tim Faskab dan FK.

2.    Pengambalian data dengan kuesioner pada responden pelaku KDB di tingkat Kecamatan.

3.   Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah Analisa SWOT.\A0 Strategi yang diambil berdasarkan pada jumlah skor yang diperoleh pada kombinasi antara kondisi saat ini dan urgensi penanganan. Skor tertinggi menjadi prioritas strategi.

 

D.   Hasil Review

1.   Asset Dana Bergulir

Asset Dana Bergulir untuk kegiatan Simpan Pinjam Perempuan sampai dengan Oktober 2014 mencapai Rp. 14,65Milyar. Asset terbesar dikelola oleh UPK Kecamatan Air Periukan dan Ulu Talo, masing-masing adalah Rp.2,39Milyar dan Rp.2,36Milyar. Pengelola asset terendah pada UPK Kecamatan Rp.0,3Milyar. Hal ini juga terkait dengan besaran dana BLM yang masuk di Kecamatan Tersebut.

 

2.   Kolektibilitas Pinjaman

Sampai dengan akhir Oktober 2014 outstanding credit kegiatan SPP sebesar Rp.8,49 Milyar. Jumlah pinjaman yang masuk katagori lancar sebesar Rp.6,246 Milyar secara kuantitatif pinjaman ini sudah tidak sehat karena nilainya hanya mencapai 73,5%. Idealnya pada angka 90%. Hal ini disebabkan oleh adanya tunggakan kolek 2 \96 5 yang cukup\A0 besar, dengan rincian sebagai berikut: kolek 2\A0 sebesar Rp.0,6Milyar (7,39%), Kolek 3 sebesar Rp.0,22Milyar (2,65%) Kolek 4 sebesar Rp.0,234M (2,75%) dan Kolek 5 Rp.1,165M (13,7%).

Untuk mengukur kualitas outstanding kredit tidak menggunakan tingkat pengembalian yang ada pada LPP (Laporan Perkembangan Pinjaman), karena angkanya tidak menggambarkan kinerja yang sesungguhnya. Angka tersebut untuk kepentingan program, bukan untuk kepentingan manajemen pengelola kegiatan dana bergulir. Oleh karena itu diambail inisiatif\A0 ukuran kualitas saldo pinjaman pada tingkat pengembalian aktual, yang diukur dari jumlah kolek 1 terhadap saldo pinjaman.

Tingkat pengembalian aktual per kecamatan yang masuk dalam katagori sehat ditemukan pada 2 kecamatan yaitu Semindang Alas sebesar 99,71% dan Seluma Timur sebesar 94,18%. Sedangkan untuk tingkat pengembalian yang termasuk dalam katagori tidak sehat terdapat di Kecamatan Talo Kecil sebesar 41,69%, Ilir Talo sebesar 39,57% dan Kecamatan Lubuk Sandi sebesar 18,52%. Secara terperinci tingkat pengembalian actual per kecamatan dapat dilihat pada lampiran.

 

3.   Pengendapan Dana

Pengendapan dana\A0 pada bulan Oktober sebesar Rp.6,154M (42,00%), pengendapan terbesar terdapat pada Kecamatan Ulu Talo, sebesar Rp.1,572M. Hal ini disebabkan adanya persoalan tunggakan SPP yang masih dalam proses penyelesaian sehingga dana SPP yang ada di rekening belum dapat disalurkan.

 

4.   Efisiensi penggunaan Operasional

Pendapatan UPK dari kegiatan KDB di Kabupaten Seluma mencapai Rp.2,022M dengan beban biaya yang harus dikeluarkan adalah sebesar Rp.0,753M. ratio biaya dibanding dengan pendapatan mencapai 37,23% jumlah ini belum dapat mencapai target yang diharapkan. Terdapat 2 UPK yang belum mencapai surplus (mengalami kerugian) yaitu UPK Seluma Utara dan Semindang Alas Maras. Hal ini terkait adanya persoalan pada kegiatan SPP, sehingga terkena sanksi, belum dapat direalisasikan sampai dengan penyelesaian persoalan tersebut.

5.   Capaian Surplus

Pada bulan oktober 2014 jumlah Surplus mencapai Rp.1.269. Surplus tertinggi terdapat di UPK Kecamatan Air Priukan yaitu sebesar Rp.0,351 sedangkan terendah diperoleh Rp.0,026M. Ditemukan UPK yang belum mencapai surplus yaitu UPK Seluma Utara dengan deficit sebesar Rp.0,026M dan UPK Semindang Alas Maras sebesar Rp.0,006M.

 

6.   Kinerja Kelompok

Jumlah kelompok Awal, yaitu kelompok berdasarkan SPC adalah sebanyak 421 kelompok. Kelompok ini telah berkembang menjadi 423 kelompok. Berdasarkan penilaian kelas kelompok, terdapat 62 kelompok pemula, 363 kelompok berkembang dan 3 kelompok matang. Berdasarkan fungsinya terdapat 419 kelompok yang masih besifat sebagai channeling dan 6 kelompok yang sudah menjadi eksekuting dalam penyaluran pinjaman SPP. Kelomok eksekuting tedapat di Kecamatan Ari Priukan sebanyak 3 kelompok, Kecamatan Sukaraja 1 kelompok dan Kecamatan Ulu Talo sebanyak 2 kelompok.

Permasalahan tunggakan terjadi pada 114 kelompok, yang terdiri dari 72 kelompok dengan kolektibilitas 2 \96 4 dan 42 kelompok dengan kolektibilitas 5. Penyebab terjadinya tunggakan ini antara lain lemahnyakelembagaan sebanyak 9 kelompok , penyebab microfinance 84 kelompok, dan penyelewengan dana pada 21 kelompok.

 

E.    Strategi Pembinaan

PNPM Mandiri Perdesaan di Kabupaten Seluma sebanyak 14 Kecamatan. Berdasarkan kinerja yang telah diuraikan di atas maka diperlukan strategi untuk memudahkan dan mepercepat peningkatan kinerja. Hal ini perlu dilakukan mengingat masa pendampingan yang pendek dan jarak antar kecamatan yang cukup jauh. Strategi yang dilakukan pada tahap awal adalah sebagai berikut.

 

 

Strategi

Output

1.     Memilih UPK sebagai Percontohan

 

Terpilihnya 2 UPK sebagai Percontohan

2.     Melakukan penguatan kepada UPK dan BKAD dalam pengelolaan KDB termasuk pembinaan kelompok sebagai core activity, serta instrument lainnya yang mendukung pengelolaan KDB.

Terlaksananya pertemuan kelompok dengan UPK setiap bulan

SOP Perguliran dan SOP UPK direview menyesuaikan dengan skema pembinaan KDB

3.     Melakukan penguatan pengurus UPK dalam administrasi keuangan.

Pembukuan UPK wajar, dan mulai tumbuh pemahaman double entry book keeping.

4.     UPK Percontohan Perguliran menjadi tempat belajar UPK terdekat

Adanya duplikasi pengelolaan KDB ke UPK lainyya.

 

Pemilihan UPK sebagai percontohan dengan mempertimbangkan aspek sebagai berikut:

1.    Asset perguliran yang cukup besar

2.    Kelembagan pengelola perguliran berjalan cukup baik dan memiliki peluang untuk ditingkatkan.

3.    Pengurus UPK dan BKAD memiliki sikap mau mengadopsi informasi pembinaan yang diberikan.

4.    Tidak dalam katagori kegiatan SPP yang bermasalah.

 

Dari hasil kajian sederhana melalui desk review dan diskusi terarah maka dapat dipilih 2 UPK untuk dijadikan percontohan yaitu : Kecamatan Air Priukan dan\A0 Kecamatan Ulu Talo, dengan karakteristik sebagai berikut:

No

Aspek

Air Periukan

Ulu Talo

1.

Asset Kegiatan Dana Bergulir

2,39 M

2,36 M

2.

Kualitas Piutang (Aktiva Produktif)

87,04 %

59.38 %

3.

Pengendapan dana (Idle Fund)

15,61%

66,67%

4.

Jumlah Kelompok yang dilayani

65 klp

45 klp

5.

Jumlah kelompok berkemganb

58 klp

43 klp

5.

Memiliki PL Perguliran

Belum

Sudah

6.

Lokasi Kecamatan

Di lewati jalan lintas dan dekat dengan kota Bengkulu

Tidak dilewati jalan lintas dan jauh dari kota Bengkulu.

9.

Jumlah kelompok bermasalah

9 klp (13.85%)

16 klp (35.56%)

 

Strategi awal tesebut di atas, diimplementasikan lebih terfokus pada 2 kecamatan yang dijadikan percontohan. Untuk pembinaan di kecamatan lainnya tetap dijalankan. Jika outputnya mulai tampak pada kecamatan percontohan, seperti pembinaan kelompok sudah mulai berjalan, maka kecamatan ini dapat dijadikan tempat belajar bagi kecamatan lain. Karena proses belajar bersama dengan melihat dan mengerjakan langsung akan lebih cepat terserap. Proses belajar ini dapat secara formal melalui kegiatan studi banding atau studi lapang di kecamatan percontohan.

Selanjutnya strategi pembinaan KDB secara keseluruhan akan mengacu pada hasil analisa SWOT.\A0 Masukan Analisa SWOT berasal dari 20 responden yang terdiri dari FK, PJOK, BKAD TV dan Pengurus Kelompok SPP. Dengan hasil sebagai berikut:

 

Kekuatan\A0 (S):

1.   Adanya isyu program PNPM akan berakhir.

2.   Adanya program/usaha sejenis (simpan pinjam) yang syaratnya lebih mudah

3.   Adanya ketergantungan dengan dana SPP.

 

Kelemahan (W)

1.    Adanya persaingan dengan bank

2.    Peluang kerjasama pengembangan jaringan

3.    Kemajuan teknologi mempermudah pengelolaan keuangan

4.    Masih banyak masyarakat yang terjerat renternir (ijon)

 

Peluang (O)

1.    Simpanan Anggota belum/ tidak berkembang

2.    Fasilitasi pengembangan usaha anggota masih lemah

3.    Pemberlakuan reward dan punishment (sanksi lokal)

4.    Ada pendampingan rutin dan berkelanjutan pada kelompok SPP

 

Ancaman (T)

1.    Pengendapan dana cukup lama dengan jumlah yang besar.

2.    UPK belum memiliki legal lender

3.    Pemberdayaan RTM belum dijalankan

 

Kombinasi sekor dari faktor-faktor eksternal dan internal di atas maka diperoleh matrik prioritas kebijakan/strategi sebagai beriku:

 

Peluang (O)

Ancaman (T)

Kekuatan (S)

57,00

50,67

Kelemahan (W)

53,83

47,50

 

Prioritas strategi berdasarkan skenario ini ditetapkan dengan menjalankan kombinasi kebijakan dengan indeks nilai paling kecil berurutan ke yang paling besar. Dengan kata lain, para pelaku pengelolaan KDB PNPM MPd akan berusaha untuk mengatasi seluruh faktor yang paling lemah yang dimiliki untuk kemudian beralih pada kombinasi strategi yang telah memiliki indeks baik/tinggi. Dari tabel di atas strategi

yang dilakukan adalah mulai bergerak dari WT =>\A0 ST => WO => SO.

 

Strategi I \A0WT (Kombinasi kelemahan\A0 dan Ancaman )

 

 

Ancaman (T)

1.     Pengendapan dana cukup lama dengan jumlah yang besar.

2.     UPK belum memiliki legal lender

3.     Pemberdayaan RTM belum dijalankan

Kelemahan (S)

1.     Adanya persaingan dengan bank

2.     Peluang kerjasama pengembangan jaringan

3.     Kemajuan teknologi mempermudah pengelolaan keuangan

4.     Masih banyak masyarakat yang terjerat renternir (ijon)

 

Strategi:

1.     Menumbuhkan dan mengembangkan kelompok melalalui pertemuan rutin kelompok.

2.     Memperkuat kelembagaan UPK dan kelompok sehingga dapat \93dipercaya\94 oleh bank.

3.     Memperkuat kelembagaan BKAD dengan legalitas formal, sebagai pelindung UPK sehingga dapat membangun kemitraan dengan pihak Bank.

4.     Menumbuhkan kelompok usaha bersama yang difasilitasi oleh UPK baik permodalan maupun pemasaran.

 

Strategi II ST (Kombinasi Kekuatan dan Ancaman)

 

Ancaman (T)

1.     Pengendapan dana cukup lama dengan jumlah yang besar.

2.     UPK belum memiliki legal lender

3.     Pemberdayaan RTM belum dijalankan

Kekuatan (S)

1.     Adanya isyu program PNPM akan berakhir.

2.     Adanya program/usaha sejenis (simpan pinjam) yang syaratnya lebih mudah

3.     Adanya ketergantungan dengan dana SPP.

 

Strategi:

1.     Penegasan dan penyadaran satu-satunya asset produktif milik UPK adalah dana SPP. Sehingga harus dikelola dengan baik agar dapat berkesinambungan.

2.     Penanamkan Pola Pikir pepada pengurus UPK sebagai manajer Lembaga Keuangan ang profesional.

3.     Penanamkan pola pikir kepada BKAD, sebagai komisaris.

4.     UPK dapat memberikan layanan yang baik kepda kelompok.

5.     UPK bersama BKAD melakukan pembinaan dan pengembangan usaha kelompok.

6.     Mendorong BKAD untuk dapat mengakses sumber permodalan untuk kelompok usaha\A0 dari pihak lain, seperti Dinas Sektor terkait dan CSR perusahaan yang ada di sekitar kecamatan.

 

 

Strategi III\A0 WO (Kelemahan dan Peluang)

 

Peluang (O)

1.     Simpanan Anggota belum/ tidak berkembang

2.     Fasilitasi pengembangan usaha anggota masih lemah

3.     Pemberlakuan reward dan punishment (sanksi lokal)

4.     Ada pendampingan rutin dan berkelanjutan pada kelompok SPP

KeLemahan (W)

1.     Adanya isyu program PNPM akan berakhir.

2.     Adanya program/usaha sejenis (simpan pinjam) yang syaratnya lebih mudah

3.     Adanya ketergantungan dengan dana SPP.

 

Strategi:

1.     Penguatan kelompok terhadap permodalan, bahwa permodalan dapat dihimpun secara mandiri, dari simpanan / iuran, surplus ditahan, tabungan dan lain-lain.

2.     Penumbuhan kelompok usaha dan pengembangannya melalui pemasaran yang berkharakter (spesifik).

3.     Sanksi lokal tetap dipertahankan, tetapi lebih dikembangkan pada sisi sebab sebagai mitigasi resiko sehingga jangan sampai sanksi lokal terjadi yang akan mengganggu kinerja KDB.

 

 

Strategi IV\A0 SO (Kekuatan dan Peluang)

 

 

Peluang (O)

1.     Simpanan Anggota belum/ tidak berkembang

2.     Fasilitasi pengembangan usaha anggota masih lemah

3.     Pemberlakuan reward dan punishment (sanksi lokal)

4.     Ada pendampingan rutin dan berkelanjutan pada kelompok SPP

 

 

Strategi:

1.     Menumbuhkan ikatan pemersatu yang dapat dibuktikan secara financial, dapat berupa penyertaan saham atau setoran pokok.

2.     Pertemuan rutin sebagai media penguatan kapasitas anggota dalam pengembangan kelompok.

3.     Peningkatan kelas kelompok, sehingga dapat menjadi kelompok eksekuting.

4.     Program pengembangan kelompok yang terpadu/bersinergi dengan lembaga dan program lain, seperti Balai Pertanian Kecamatan, program SP3, Dinas perindustian dan dinas Koperasi dan UKM,

 

 

Strategi tersebut di atas, diselaraskan dengan Rencana Kerja yang dibebankan pada saat pelatihan bulan Oktober di Jakarta. Sehingga dapat bersinergi dengan strategi lapangan. Dengan demikian strategi tersebut dijabarkan kembali pada tataran operasional dalam bentuk program. Program ini dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu:

1.    Penguatan Pengelolaan Dana Bergulir \A0(Revolving Fund Management Building)

2.    Penguatan Kelembagaan (Institution Building)

3.    Penguatan Kapasitas (Capacity Building)

Selengkapnya program atau rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama 5 bulan ke depan adalah sebagai berikut:

No

Kegiatan

Output

A.

Penguatan Pengelolaan Dana Bergulir

1

Perencanaan Keuangan

Terusunnya RAPB

2

Administrasi dan Lap. Keuangan

Rencana Tutup Buku

3

Monitoring Sistem DB

Jadwal Kegiatan Pertemuan Rutin

4

Supervisi Pengelolaan DB

Kegiatan pertemuan rutin

5

Pembuatan Profil Resiko KDB

Profil Resiko KDB

6

Penyelarasan SOP Perguliran

SOP Perguliran

7

Fasilitasi Kelompok

Profil Kelompok Unggulan

8

Fasilitasi Permodalan Kelompok

Mulai terhimpun Iuran Pokok, Tabungan

9

Fasilitasi Penumbuhan Kelompok Eksekuting

Kelompok Eksekuting

10

Fasilitasi Kelompok Usaha

Terbentuk Kel. Usaha

B.

Penguatan Kelembagaan

1

Penyelarasan AD / ART BKAD

AD / ART BKAD

2

Penyelarasan\A0 SOP TV

SOP TV

3

Penyelarasan SOP UPK

SOP UPK

4

Penyelarasan SOP TP

SOP TP

5

Pembentukan Sub Unit PDB

Pengurus Unit PDB

6

Fasilitasi Legal Formal BKAD

Lap. Hasil Fasilitasi

7

Jejaring / Networking

Lap. Fasilitasi Kerjasama

C.

Capasity Building

1

Pelatihan Double Entries

Laporan hasil Pelaksanaan

2

Penguatan kapasitas FK

Laporan Kegaitan Hasil CB pada FK

3

Pelatihan Teknis Penyelarasan SOP

lap hasil Pelatihan

3

Pelatihan PL KDB

Lap Pelatihan PL

4

Pelatihan Kelompok SPP

Lap Pelatihan

5

Pelatihan Tim Pendanaan

Lap. Pelatihan

6

Pelatihan Tim Verifikasi

Lap. Pelatihan

7

Pelatihan BP UPK

Lap. Pelatihan

8

Pelatihan Sub Unit PDB

Lap. Pelatihan

9

Pelatihan pengeloaan Keuangan BKAD

Lap Pelatihan

 

 

F.    Penutup

Diharapkan strategi ini menjadi acuan pelaksanaan pembinaan Kegiatan Dana Bergulir PNPM Mandiri Perdesaan di Kabupaten Seluma. Sehingga dapat meningkat kinerja perguliran dana yang sehat serta penubuhan dan pengembangan kelompok SPP yang sehat pula.

Tais, November 2014